<a href="http://www.mt5.com/id/">Portal Forex</a>

Senin, 31 Januari 2011

Jangan bangga kalau tidak punya hutang

Bangga Punya Hutang banyak, Beberapa hari yang lalu, saya mendapat undangan seminar “2011 Market Outlook Challenge & Opportunity” dengan pembicara ahli ekonomi terkemuka Faisal Basri dan beberapa eksekutif dari perusahaan Fund Manager (pengelola dana investasi dunia) BNP Paribas, Schroders, dan First State Investment yang di selenggarakan oleh Citigold dari Citibank. Sebuah seminar yang amat menarik dan bermanfaat, karena menambah wawasan dan keyakinan saya akan prospek ekonomi Indonesia dan Negara Negara Asia yang cerah.
Ada sebuah kalimat pernyataan dari Faisal Basri yang menarik perhatian saya, beliau mengatakan bahwa “Indonesia saat ini sebagai negara muda yang kuat dan masih berkembang dengan sangat pesat, harus berani berhutang lebih banyak lagi. Pemerintah jangan bangga kalau tidak punya hutang atau hutangnya kecil, karena itu menunjukkan kemampuan berekspansi yang lambat. Negara kita akan jauh lebih cepat lagi maju, jika pemerintah berani lebih banyak berhutang untuk membangun sarana infrastruktur dan berinvestasi. Jika diibaratkan sebuah mobil, sudah saatnya Indonesia, berpindah ke gigi 4 atau 5, jangan pakai gigi 2 terus.”

Saya setuju dan meng-amini pendapat beliau ini, karena bagi seorang Faisal Basri, tentunya semua pernyataan beliau telah didukung dengan fakta fakta dan data statistik yang akurat.
Apa hubungannya dengan perekonomian Indonesia dengan keuangan kita pribadi? Apa hubungannya dengan Property Cash Machine system yang saya ajarkan? Sebenarnya apa sih inti dari pernyataan Faisal Basri diatas?

Inti dari pernyataan tersebut sebenarnya adalah kita sebagai negara ataupun individu harus berani menggunakan LEVERAGE, Daya Ungkit, “Dongkrak”…….
Dalam sistim ekonomi kapitalistis (siapa yang punya modal kuat, itu yang larinya lebih cepat) yang kita anut saat ini (dan dianut oleh mayoritas negara negara di dunia), jika sebuah negara atau seseorang ingin melakukan ekspansi keuangannya, maka mutlak diperlukan “dongkrak” untuk mendapatkan percepatan.

Bisa saja sebuah negara atau seseorang melakukan ekspansi keuangan tanpa menggunakan “dongkrak”, tapi di sistim ekonomi kapitalistik dunia saat ini, hal ini hanya akan menyebabkan ketertinggalan di bandingkan yang lain. Jadi hukumnya adalah mutlak, kita wajib menggunakan “dongkrak” jika ingin berekspansi keuangan dengan cepat.
Nah permasalahannya adalah, banyak orang yang sudah paham akan pentingnya “dongkrak” ini, tapi masalahnya mereka tidak tahu bagaimana cara mendapatkan “dongkrak”nya dan setelah mendapatkannya tidak tahu cara menggunakannya.
Memang benar, akan sangat berbahaya bagi seseorang yang tidak paham cara kerjanya “dongkrak”, kemudian mempergunakannya secara sembarangan, bisa bisa malah mem”bahaya”kan dirinya sendiri.

Sebenarnya apa yang saya ajarkan melalui buku dan workshop Property cash Machine adalah rahasianya, bagaimana mendapatkan “dongkrak”, caranya mempergunakan “dongkrak” dengan bijaksana dan memperbesar “dongkrak”, agar kita bisa berekspansi lebih cepat lagi.
Teman teman semua, kita saat ini ada di awal sebuah tahun yang baru. Sudahkah anda melakukan evaluasi atas apa yang telah Anda capai di tahun lalu, dan apa yang akan Anda capai tahun ini?

Mungkinkan Anda mewujudkan impian impian anda dengan cara cara yang selama ini anda lakukan? Perlukah anda melengkapi diri anda dengan strategi strategi baru yang akan membuat percepatan perwujudan impian impian anda?

Jika anda sudah mengetahui rahasia percepatan ekonomi adalah dengan menggunakan ‘dongkrak”, sudahkah anda menetapkan bahwa salah satu tujuan utama anda di tahun yang ini adalah  belajar bagaimana cara mendapatkan, mempergunakan, memperbesar “dongkrak” dengan cara yang bijaksana??

Marilah kita berani lebih banyak menggunakan “dongkrak” untuk membangun berinvestasi membangun asset asset keuangan kita. Itulah rahasia yang akan Anda pelajari di workshop Property Cash Machine. Sampai jumpa di workshop yang akan merubah kehidupan Anda! (joehartanto)

Ntu dibawah masih anyar artikelnya:



1 komentar:

Alifia mengatakan...

Postingan yang menarik... Ijin baca ya mas... :) dan salam kenal dari TambelanBlog

Kalau berani berutang harus ada perencanaan yang matang dan tidak asal-asalan ngutang dari negri lain :D

Posting Komentar